ikut yukk

Selasa, 13 Januari 2009

anjing!

Oleh: Tony chahyadi


Tiada kata yang pantas bagi israel bahkan kata biadab-pun tak pantas untuknya, karena selain pola fikirnya yang sangat primitif(tidak ber peri kemanusiaan) ia juga sangat tidak menghargai Hak Azazi Manusia,contonya, bagi para korban israel(masyarakat palestina) kehilangan hak untuk aman, nyaman dan tentram; kehilangan hak unutk merdeka; kehilangn untuk bersekolah, karena sekolahnya telah hancur terkena rudal; kehilangan pekerjaan, karena tempat bekerjanya telah dirusak; tidak dapat beribadah dengan tenang, karena tempat beribadahnya(mesjid)hancur.


Hampir seluruh negara di dunia mengecam atas tindakan yang di lakukan israel terhadap palestina, munkin apakah di israel itu merupak tempat yang sangat terpencil dan pelosok sehingga semua bentuk media kabar tidak dapat masuk ke negara itu, atau mungkin semua penduduk dan pemerintahannya sedang terkena penyakit tuli dan rabun sehingga tidak melihat dan mendengar begitu banyak negara-negara di dunia yang mengecam atas perbuatannya itu, ataukah memeng semua kecaman itu harus berbuntuk tindakan bukan hanya brunjuk rasa, karena setelah begitu banyak kecaman yang timbul israel malah akan melakukan serangan darat ke jalur gaza, apakah israel itu tidaka memiliki otak untuk dapat berfikir jernih, bahwa dengan serangan melalui udara saja palestina sudah kucar kacir apalagi dengan serangan darat. Sehingga julukan ANJING-pun masih terlalu sopan untuknya! Coba lihat perbandingan wilayah israel dari tahun 1946-200 hanya sedikit sisa wilayah palestin setelah di gerogoti oleh isrel, itu pun israel masih ingin mencpluknya juga:


Minggu, 11 Januari 2009

war of palestina


Resolusi untuk genjatan senjata telah di ikrarkan meskipun hanya amerika yang abstein dalam jajak pendapat PBB, mungkin karena israel merupakan anak kesayangan amerika serikat sehingga hanya amerika saja yang tidak seetuju dengan adanya resolusi genjatan senjata.
mendengar dari isi resolusinya bahwa genjatan senjata berlaku bagi kedua belah pihak yaitu pihak zionis israel dan pejuang hamas, resolusi itu menurut saya lebih condong berpihak kepada zionis israel, karena perbandingan presentase korban peperangan dari palestina dan israel lebih banyak korban dari palestina munkin bila di bandingkan 70:4 sangat tidak berbanding bukan?
Munkin itulah alasannya mengapa pejuang hamas tidak mau menurti resolusi yang telah di keluarkan oleh PBB itu, tapi alasan itu sangatlah masuk di akal, mengingat israellah yang mengawali permusuhan itu meskipun israel berdalih bahwa isrel menyerang gaza untuk membalas roket dari hamas. Sekarang pakailah logika, jika benar itu hanya membalas kenapa harus memakan korban begitu banyak sadangkan korban dari israel tak terlihat, hmm...... alasan yang sagat tidak masuk diakal.
Jika militan hamas meluncurkan roket sesuka hatipun itu masih wajar, mengingat semua tanah yang dijadikan negara israel itu dulunya merupakan tanah palestina yang direbut dengan cara yang sangatlah tidak berpendidikan. Sekaran tanah israel yang tersisa sangat sedikit itupun terpisah-pisah masih akan direbut juga! Hmm.... memang negara yang tidak tahu malu, merebut sesuatu yang bukan HAK nya!
YA ALLAH, BERILAH AZAB PADA ISRAEL DAN BERILAH KETABAHAN PADA PALESTINA!

Rabu, 07 Januari 2009

VICTIM OF WAR

Kita semua telah mengetahui, bahwaPERANG merupakan mimpi buruk yang tidak pernah diharapkan kehadirannya, karena selain perang itu merenggut nyawa, harta, dan juga sanak saudara yang tercinta, tapi perang juga dapat merubah bahkan merusak mental dan moral seseorang khususnya seorang anak.

Di tengah-tengah egoisnya kedua belah pihak yang saling bertikai tanpa ada solusi yang pasti, adalah anak-anak yang menerima semua akibat dari pertikaian tersebut, dan anak-anak merupakan korban berjangka panjang sehingga mereka lebih pantas untuk dijadikan korban utama, karena anak-anak masih harus menjalani sebuah kehidupan yang lebih panjang .Apa jadinya bila perjalan kehidupan anak yang masih panjang itu di bekali dengan sebuah pertikaian dan kekerasan? Sementara itu anak-anak merupakan aset bangsa yang berharga.

Jika dimasa kecilnya saja anak-anak telah dibekali dengan tindakan-tindakan yang keras, Mungkin kelak disaat dewasa ia akan lebih keras lagi, misalnya saja sebelum mengalami keadaan yang kacau itu ia berctia-cita menjadi seorang insinyur tekhnologi, tapi dengan adaya keadaan yang merusak mental itu, ia berubah cita-cita ingin menjadi seorang teroris, karena untuk membalaskan dendamnya itu!

itulah sebabnya anak lebih ditekankan menjadi korban peperangan daripada orang dewasa!

Akan tetapi akibat peperangan itu bukan hanya merubah mental seorang anak, meskipun anaklah yang menjadi korban utama, yakni HAK oran-orang yang tak berdosa pasti terampas dengan adanya sebuah peperangan, oleh karena itu Indonesia dengan tegasnya melarang adanya peperangan, dalm pembukaan UUD 1945 paraggraf pertama.”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.”

Oleh: Tony chahyadi